Metar BERANI Komitmen di Barisan Terdepan Menangkan Ridha dan Rani Maju Walikota Medan
Di hadapan para relawan, Prof Ridha menyatakan, Pilkada artinya bukan bicara tentang Ridha-Rani saja, melainkan, tapi bicara tentang masa depan anak-anak kota Medan, bicara tentang wajah kota Medan, bicara tentang masa depan lingkungan Kota Medan, bicara tentang jaminan Kesehatan masyarakatnya, jaminan lapangan pekerjaannya dan bicara tentang pangannya.
"Jika nantinya pasangan Ridha-Rani diamanahkan untuk memimpin kota ini, fokus utama yang akan kami lakukan adalah memastikan ada nasi panas di setiap rumah di Kota Medan. Dengan filosofi nasi panas tersebut, Ridha-Rani memastikan tidak akan ada masyarakat Medan yang lapar, kemudian ada struktur keluarga yang terbangun dengan baik. Ada ayah yang bisa memberikan beras di rumah. Kemudian ada istri yang memasak dan menghidangkannya untuk keluarga," katanya.
Lebih lanjut, sambungnya, bagaimana masyarakat Medan bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan peningkatan kualitas pendidikan. "Jika saat ini masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan melalui program Universal Health Coverage (UHC). Ke depan bagaimana menjadi UHC tidak hanya bicara berobat pakai KTP, tapi ke depan ada pelayanan-pelayanan dokter spesialis di sejumlah puskemas, khususnya obgyn dan anak," sebutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Datok Abdul Rani menyerukan kepada relawan yang hadir dalam untuk mengkampanyekan menolak politik uang di Pilkada Medan 2024.
"Bapak dan Ibu siap enggak ikut mengawasi Pilkada Medan ini dari politik uang?" ujar Rani yang langsung dijawab ‘Mau’ oleh ratusan relawan Metar Berani.
Abdul Rani yang juga Ketua DPC PPP Kota Medan menyatakan, bicara Pilkada adalah bicara mencari pimpinan Medan untuk lima tahun ke depan. Artinya, jika di kontestasi Pilkada Medan kali ini bapak ibu salah pilih, maka masyarakat Medan ini akan merasakan penderitaan lima tahun ke depan," ucapnya.