Alfatih-media.com-Para ulama mengakui Malik bin Dinar sebagai seorang ulama besar dan shaleh di masa tabi’in. la termasuk salah seorang ulama ahli Hadits yang dipercaya. Ia juga dikenal sebagai kaligrafer al-Qur’an yang mumpuni.
Dilansir alfatih-media.com dari hidayatullah, Jum’at (25/8/2023), sebelum menjadi orang yang salih, Malik bin Dinar seorang yang suka hidup berfoya-foya. Tiada hari tanpa berbuat maksiat dan zalim kepada orang lain sehingga orang di sekitarnya manjauhinya.
Kisah pertobatannya dimulai ketika ia ingin berkeluarga. Setelah menikah ia dikarunia seorang putri yang ia beri nama Fatimah.
Setiap anaknya bertambah besar, keimanannya terus bertambah dan kemaksiatannya berkurang. Sewaktu Fatimah berusia dua tahun seringkali ia membuang minuman arak miliknya.
Ini yang membuat Malik bin Dinar semakin dekat dengan Allah. “Seakan Allah mengatur seperti itu,” katanya. Namun kemudian Allah menberikan cobaan dengan mengambil Fatimah pada usia tiga tahun.
Ternyata kematian itu membuatnya lebih buruk dari sebelumnya. “Aku sangat kecewa dan terpukul dengan kematian Fatimah,” tuturnya.
Untuk mengobati kekecewaannya itu, hampir tiap malam ia minum arak sampai mabuk. Hingga pada suatu malam, ia bermimpi yang membuatnya sadar.
la bermimpi dirinya di hari Kiamat. Manusia berbondong-bondong, termasuk dirinya menghadap pada Yang Maha Kuasa