Pertama, tentang umur kita untuk apa dihabiskan? Apakah untuk beribadah atau hanya untuk menuruti hawa nafsu belaka dan hanya digunakan untuk mencari kesenangan hidup di dunia. Umur merupakan nikmat dan anugerah Allah Swt. yang sangat berharga dan wajib hukumnya bagi kita untuk mensyukurinya dengan cara memperbanyak amal ibadah dan kebaikan.
Kedua, kita akan ditanya perihal jasad atau tubuh kita, untuk apa jasad yang sehat ini digerakkan oleh kita? Apakah kita gunakan untuk mengabdi kepada Allah Swt., ataukah kita hanya menggunakannya untuk bermaksiat kepada Allah?
Ketiga, kita juga akan ditanya tentang ilmu yang sudah diberikan Allah Swt. kepada kita, sudahkah kita amalkan? Kalau sudah diamalkan, apakah diamalkan di jalan yang benar, baik untuk dirinya, keluarganya, maupun masyarakat yang berada di sekitarnya?
Keempat, kita akan ditanya mengenai asal-usul harta kita, darimana kita mendapatkannya? Apakah dari usaha yang halal atau tidak? Apakah didapatkan dari hasil korupsi atau tidak? Apakah dari hasil menipu atau tidak? Bahkan kita juga akan ditanyakan kemana harta tersebut kita gunakan? Apakah digunakan untuk membantu fakir miskin? Apakah digunakan untuk menyantuni anak yatim? lembaga keilmuan (seperti pondok pesantren), masjid dan lain sebagainya, ataukah justru sebaliknya? Harta yang telah Allah Swt. berikan oleh kita hanya digunakan untuk kepentingan pribadi, berfoya-foya dan bermaksiat kepada Allah Swt.
Empat amanah Allah ini pasti ditanya dan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt. Tak satupun orang yang dapat menghindar atau berdusta di hadapan Allah Swt., karena yang menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut bukanlah mulut kita melainkan tangan, kaki, dan anggota-anggota tubuh yang lain.
Allah Swt. berfirman dalam al-Quran surat Yasin, 65.