Pemerintah mendorong peningkatan ekspor dan penggunaan produk dalam negeri sebagai salah satu langkah jangka menengah untuk mengurangi tekanan terhadap rupiah. Selain itu, sektor pariwisata dan investasi juga dipacu untuk mendatangkan lebih banyak devisa.
Di sisi lain, masyarakat dan pelaku usaha diminta tetap tenang dan tidak terpengaruh spekulasi. “Yang penting adalah menjaga daya beli dan produktivitas ekonomi tetap berjalan. Kita pernah menghadapi situasi yang lebih sulit, dan bisa melewatinya,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Para analis memprediksi bahwa rupiah masih akan bergerak di kisaran Rp16.000–Rp16.300 dalam jangka pendek, tergantung pada dinamika eksternal dan respons kebijakan moneter global.
“Stabilitas rupiah sangat bergantung pada komunikasi yang baik antara otoritas moneter dan pasar. Selama faktor fundamental ekonomi Indonesia terjaga, pelemahan ini bersifat sementara,” tambah Fajar.