Mengapa Rajab Disebut sebagai Bulan Haram? Ini Penjelasannya

December 27, 2024 - 11:32
1 dari 2 halaman

Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan dalam Islam. Keistimewaannya tidak hanya tercermin dalam penetapan syariat, tetapi juga dalam berbagai amalan dan peristiwa bersejarah yang menjadikan bulan ini penuh berkah.
Rajab adalah salah satu dari bulan haram selain Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharram. Bulan ini menjadi waktu untuk meningkatkan ketaatan, meninggalkan perbuatan dosa, dan meraih rahmat Allah SWT.

Rajab sebagai Bulan Haram
Penyebutan Rajab sebagai bulan haram dijelaskan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ [حُرُمٌ، ثَلَاثَةٌ] مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو الْقَعْدَةِ، وَذُو الْحِجَّةِ، وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya: "Sesungguhnya zaman telah berputar sebagaimana keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi, dalam setahun ada dua belas bulan, darinya ada empat bulan haram, tiga di antaranya adalah Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. Sedangkan Rajab adalah bulan Mudhar yang terdapat di antara Jumadats Tsaniy dan Syakban." (HR Bukhari dan Muslim)