Lonjakan Kasus COVID-19 Global dan Variannya

June 10, 2025 - 14:50
1 dari 2 halaman

WHO melaporkan sejak pertengahan Februari 2025 terjadi peningkatan aktivitas SARS‑CoV‑2, dengan positivity rate global mencapai 11% per 11 Mei 2025, level tertinggi sejak Juli 2024. Variannya: NB.1.8.1, kini tergolong Variant Under Monitoring (VUM), menyumbang sekitar 10–11 % dari total sekuens global. Variannya juga mulai muncul di India, Cina, Thailand, dan Hong Kong 

Ciri khas varian NB.1.8.1:

  1. Lebih cepat menular, namun belum terbukti menyebabkan gejala berat 
  2. Gejala yang tampak kini tidak hanya flu-like, tapi juga gangguan pencernaan seperti mual, diare, dan heartburn .

Pada negara-negara Asia seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, Singapura, India, ditemukan tren peningkatan kasus, sebagian besar masih bergejala ringan. Negara-negara Asia Timur: positivity rate naik 5→11 % (EW 14–19) di Western Pacific, dan 0,5→5 % di South-East Asia Region 

Kemenkes mencatat: pada periode Januari–Mei 2025 ada 72 kasus terkonfirmasi, dimana 7 kasus baru pada minggu epidemiologi 22 (25–31 Mei). Varian dominan di Indonesia saat ini adalah MB.1.1 (anak Omicron), sedangkan NB.1.8.1 juga sudah terdeteksi—7 kasus konfirmasi teridentifikasi varian ini. Positivity rate tertinggi adalah 3,62 % pada EW 19 (pertengahan Mei), dengan kasus terbanyak di DKI Jakarta, Banten, dan Jatim.