Dosen Institut Kesehatan Helvetia Lakukan Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun di SMA Citra Harapan Deli Serdang

Kegiatan ini digalakkan terbukti efektif meningkatkan perilaku positif siswa/i. Pemberdayaan melalui kegiatan ini telah meningkatkan kesadaran dan kemampuan siswa/i untuk berperilaku hidup sehat.
Ketua tim ibu Rosdiana mengatakan “secara umum, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) ini merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama – sama oleh seluruh masyarakat dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup sesuai dengan visi, misi serta tujuan promosi kesehatan. Pelaksanaan CTPS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian,” jelasnya.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) menunjukkan perilaku CTPS mampu mengurangi angka kejadian diare sebanyak 30%. Telah dibuktikan juga bahwa CTPS dapat mencegah penyebaran penyakit kecacingan, serta mampu menurunkan kasus infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) hingga 20%.
Dimana penyakit tersebut merupakan penyebab utama kematian anak balita di Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 di Indonesia 1 dari 4 orang tidak memiliki fasilitas cuci tangan di rumahnya. Jumlah ini 25% dari populasi atau 64 juta orang Indonesia tidak memiliki akses cuci tangan.
Selain fasilitas CTPS di rumah, ada juga beberapa tempat yang harus ada fasilitas tersebut, antara lain sekolah, fasilitas pelayanan kesehatan, dan tempat-tempat umum seperti mal, pasar tradisional, dan taman sehingga penularan penyakit masih sering terjadi karena kurangnya fasilitas CTPS dan kurangnya kesadaran dari masyarakat itu sendiri untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat dari CTPS tersebut.