
Kemudian, dijelaskan Nurul komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Januari 2024, antara lain beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), tomat, bawang putih, gula pasir, emas perhiasan, Sigaret Kretek Tangan (SKT), sewa rumah, bawang merah, telur ayam ras, kangkung, uang kuliah akademi/PT, bahan bakar rumah tangga, jengkol, sawi putih, Sigaret Putih Mesin (SPM), angkutan udara, mie, kol putih/kubis, daun singkong, dan tembakau.
“Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: daging ayam ras, ikan kembung/gembung, ikan dencis, cabai rawit, minyak goreng, ikan tongkol/ambu-ambu, udang basah, ikan asin teri, kacang panjang, daging babi, pir, sabun cair/cuci piring, pepaya, daging sapi, ikan gabus, shampo, cumi-cumi, masker, kentang, dan bayam,” tuturnya
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Januari 2024, antara lain: tomat, bawang merah, daging ayam ras, ikan dencis, beras, ikan nila, Sigaret Kretek Mesin (SKM), bawang putih, tembakau, sewa rumah, ikan lele, dan bayam.
“Lalu, komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: cabai merah, cabai rawit, bensin, kelapa, udang basah, sawi putih, ikan tongkol/ambu-ambu, pengharum cucian/ pelembut, pir, cabai hijau, dan daging sapi,” ungkapnya. (dg)