Alfatih-media.com- Membuat resolusi tahun baru (new year resolution) bagian dari ihwal yang banyak dilakukan orang-orang saat pergantian tahun. Kendati jika ditelisik sejarahnya, hal itu bukan termasuk tradisi atau ajaran dalam Islam. Namun, sebenarnya sah-sah saja membuat resolusi dalam rangka mengupayakan agar kehidupan di tahun yang baru lebih baik dari tahun sebelumnya. Lebih-lebih, bila resolusi tersebut merupakan hasil sebuah proses muhasabah atas kehidupan selama ini.
Rasulullah saw. bahkan mengapresiasi setiap orang yang melakukan muhasabah (introspeksi diri). Sebagaimana termaktub dalam sabda Rasulullah Saw. yang diriwayatkan oleh al-Imam At-Tirmidzi,
الكَيِّسُ مَن دان نفسَه وعمِل لما بعدَ الموتِ والعاجِزُ مَن أتبَع نفسَه هَواها وتمنَّى على اللهِ الأمانِيَّ
Orang cerdas ialah orang yang mengintrospeksi dirinya dan melakukan amal kebajikan sebagai bekal setelah mati. Sementara orang lemah ialah yang menuruti hawa nafsunya dan mengangan-angankan sesuatu kepada Allah.
Berpatokan pada hadis ini, rasanya terlalu naif jikalau resolusi tahun baru berisikan daftar pencapaian duniawi semata. Idealnya, resolusi tahun baru dalam pandangan Islam tidak hanya terdiri atas target pencapaian di kehidupan dunia yang saat ini kita diami, tapi juga target amal ibadah sebagai persiapan kelak di kehidupan akhirat. Apalagi, tujuan hidup orang beriman pada hakikatnya adalah demi meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat (sa’ādatu ad-dārayn).
Hal ini selaras dengan firman Allah dalam QS. Al-Qashash (28) ayat 77.
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى
الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.