“Wahai Dzat yang selalu disebut sebut oleh lisan makhluk yang berbicara. Wahai Dzat yang ada di hati orang-orang yang berdzikir. Wahai Dzat yang ada dipikiran orang-orang yang memuji. Wahai Dzat yang menguasai jiwa orang-orang yang bertindak semena-mena dan sombong. Engkau benar-benar mengetahui apa yang telah aku perbuat. Wahai tumpuan harapan orang-orang yang berharap!” Tak lama setelah berkata seperti itu, perempuan tersebut berteriak lalu pingsan.
Dzun Nun al-Mishri merupakan salah satu kekasih Allah Swt, yang mempunyai banyak karomah. Sehingga banyak sekali kisah-kisah tentangnya, dan diantara kisah-kisah tersebut banyak juga yang menjelaskan kisah-kisah pertemuannya dengan para perempuan yang menjadi kekasih Allah Swt. Kisah di atas bisa ditemukan di dalam kitab Hilyatul Auliya’ wa Tabaqat al-Asfiya’ karya Abu Nu’aim al-Asfahani.
Hanya saja, dalam kisah-kisah tersebut tidak dijelaskan siapa nama perempuan-perempuan yang juga kekasih Allah Swt. Namun hal tersebut setidaknya telah membuktikan bahwa kaum perempuan juga mempunyai banyak andil dalam dunia tasawuf, hanya saja nama-nama mereka samar dan tidak tercatat secara jelas dalam literatur-literatur sejarah peradaban Islam. (sumber:Islami.co)