
Golongan manusia ini dihuni oleh insan-insan mulia. Sebagaimana tercantum dalam hadist, “Barang siapa yang belajar, berilmu dan beramal maka orang itu disebut orang mulia, di segala penjuru langit”.
Mereka diberi kenikmatan berupa pemahaman mendalam tentang hakikat Allah dan firman – firman-Nya. Allah anugrahi mereka hidayah, melapangkan dada dan menempatkan dalam lubuk hati mereka ilmu serta rahasia Allah yang tidak diketahui oleh orang biasa.
Allah jadikan mereka senantiasa berdakwah membimbing hamba – hamba-Nya ke jalan yang benar. Memperingatkan mereka di saat keliru dan terbuka untuk bermusyawarah untuk membahas hal – hal yang dianggap janggal.
Mereka tidak hanya mendapat hidayah namun juga menjadi perantara tersalurnya hidayah kepada orang lain. Tidak hanya selamat tapi juga menjembatani keselamatan orang lain. Sesungguhnya mereka adalah pewaris para Nabi dan Rasul.
Para insan mulia di golongan ke empat telah mencapai puncak tertinggi derajat Bani Adam. Tidak ada derajat yang lebih tinggi lagi kecuali derajat para nabi.
Oleh sebab itu, Syekh Abdul Qadir berpesan agar kita senantiasa mendengarkan nasihat – nasihatnya, mengikuti dan meniru laku lampah serta akhlakul karimahnya. Sebaliknya, kita juga harus berhati-hati jangan sampai berselisih, menyakiti dan menjauhi para alim ulama di golongan ke empat ini. (sumber:BincangSyariah.com)