Ayah (bagian 2)

July 15, 2020 - 16:31
Foto : Ilustrasi seorang ayah dan anaknya/int
1 dari 3 halaman

Oleh: Nevatuhella

“Kalian harus sekolah. Sekolah dan sekolah hingga ke universitas. Biar lapar sedikit tak mengapa, asal ilmu bertambah.” Selalu ditegaskan hamdan pada anak-anaknya.

Tiga tahun kemudian, Hayani sudah menjadi mahasiswa di salah stau perguruan tinggi negeri. Ia telah membuktikan dan mengembalikan harga diri keluarganya yang selama ini selalu disebut sebagai keluarga tak tahu diuntung. “Bagaimana mau sekolah, makan saja tak cukup!” Ini yang selalu diucapkan tetangga, bahkan  juga dari mulut keluarga.

Hamdan sudah mencapai usia setengah abad. Belum berhasil pindah keluar dari rumah kontrakannya. Pergaulannya di tengah masyarakat semakin baik. Tapi ada saja godaan buruk yang datang. Pernah suatu kali seorang laki-laki bertampang pemborong  datang dari ibukota provinsi menawarinya proyek pengadaan sampan nelayan bermesin daya rendah. Bermesin kukuran kelapa, istilah populernya mesin tempel.

Hamdan paham mereka akan menjebaknya. Tawaran itu menyuruh Hamdan mendata sepupu-sepupunya yang nelayan. Termasuk memasukkan namanya dalam daftar, walaupun ia bukan nelayan. Hamdan hanyalah tukang bolo atau pakal bot yang rusak, serta mencatnya. “Mereka akan menjebak ayah!” Fairy gemetaran lagi mendengar istilah ini.

Akhirnya karena nama Hamdan tidak disertakan, uang bantuan kredit pembuatan sampan nelayan ini gagal. Beberapa sepupunya membencinya. Menuduhnya sok alim, sok hebat, sok kaya dengan rumah papan kontrakannya. Tapi ada juga yang menyebelahi abangnya ini, mengatakan, “Itu hak Abah Hamdan. Lagi pula ia memang bukan nelayan seperti kita. Mengapa dipaksakan?”

Beberapa waktu kemudian, sungai yang ada di daerah tempat Fairy dan keluarganya tinggal diperkecil dengan beton. Biasanya lebar sungai dipenuhi air pada pasang mati sekalipun sekitar 15 meter. Kini, tinggal tiga meter. Tanya punya tanya rupanya proyek pembetonan kiri kanan sungai ini dikerjakan oleh Kepling, karena tak ada proyek lain yang cocok untuk dilakukan. Hamdan marah besar. Hayani yang sudah mendapat gelar Sarjana Muda turun tangan. Tetapi, tidak berhasil.