
Alfatih-media.com- Kini Youtube menjadi sebuah platform media digital yang terfavorit di s eluruh dunia. Tapi, belum banyak yang tahun, penggugah video pertama di YouTube adalah seorang muslim.
Platform berbagi video terbesar di dunia yang didirikan oleh Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Dialah Jawed, seorang muslim yang selain berstatus sebagai co-founder, juga merupakan pengunggah video pertama di YouTube.
Melalui channel miliknya, Jawed, Karim mengunggah video berjudul "Me at the zoo" yang menampilkan dirinya sedang berada di kebun binatang. Video berdurasi 19 detik yang diunggah pada 23 April 2005 atau 14 tahun lalu tersebut sudah ditonton lebih dari 66 juta kali.
Peran Karim dalam masa-masa awal YouTube bukan hanya sekadar memampang mukanya di platform tersebut. Ia merupakan sosok penting dalam memberikan ide-ide krusial untuk menciptakan sebuah web site yang memungkinkan penggunannya dapat berbagi video di dalamnya.
'Me at the Zoo' direkam oleh teman SMA Jawed, Yakov Lapitsky. "Sebagai video pertama yang diupload di YouTube, video ini memainkan peran vital dengan secara fundamental mengubah bagaimana orang mengkonsumsi media," tulis Los Angeles Times.
Guiness World Record juga punya catatan tentangnya. "Pada 23 April 2005, co founder YouTube Jawed Karim (lahir di Jerman, sekarang warga AS) meng-upload video pertama ke YouTube, berjudul Me at the Zoo"
Sayangnya, peran Karim seakan terkubur dibandingkan dengan dua pendiri lainnya, yaitu Hurley dan Chen. Ia pun kerap disebut sebagai 'pendiri ketiga' dari YouTube, seakan menempatkannya di posisi paling akhir di belakang dua kolega lainnya.
Publikasi New York Times, Selasa (23/4/2019) menyebutkan Karim lahir di Merseburg, Jerman Timur pada 1979. Ayahnya bernama Naimul Karim, peneliti di 3M, perusahaan asal Amerika Serikat penyedia perkakas. Sedangkan ibunya yang bernama Christine Karim merupakan associate professor di University of Minnesota.
Lahir dari ayah berkebangsaan Bangladesh yang memeluk agama Islam membuat Karim memilih untuk menjadi seorang muslim.
Pada awal 1980an, ia bersama keluarganya hijrah ke Jerman Barat, dengan Neuss menjadi kota tempat Karim menghabiskan masa kanak-kanaknya. Kemudian, pada 1992, Karim dan keluarganya pindah ke Saint Paul, Minnesota, Amerika Serikat.
Setelah lulus dari Saint Paul Central High School, ia melanjutkan studi di University of Illinois. Salah satu alasannya memutuskan untuk belajar di sana dikarenakan Marc Andreessen, co-founder Netscape (peramban yang sempat populer di era 1990an), merupakan lulusan kampus tersebut.
"Bukanya saya ingin menjadi Marc Andreessen yang selanjutnya, tapi akan sangat keren jika saya bisa berada di tempat yang sama seperti dia," kata Karim.
Ketertarikan Karim terhadap dunia teknologi pun sudah tercium oleh ibunya, Christine. Menurutnya, kehidupan keluarganya yang lekat dalam mengembangkan hal baru dan peka terhadap hal-hal baru mendorong anaknya untuk menyukai teknologi dan menekuni bidang tersebut.
Menariknya, Karim seakan menjilat ludahnya sendiri. Hal tersebut dikarenakan ia memutuskan untuk keluar dari University of Illinois di tahun perdananya pada 2000. Meski begitu, alasannya keluar adalah untuk mengadu nasib ke Silicon Valley, yang nantinya berperan besar dalam jalan hidupnya.
Setelah meninggalkan kuliahnya untuk mengadu nasib di Silicon Valley, Karim bergabung dengan PayPal. Perusahaan tersebut merupakan sistem pembayaran online yang didirikan oleh Elon Musk bersama lima kerabatnya. Di sana, ia bertemu sekaligus bekerja bersama Hurley dan Chen.
Ketika PayPal dibeli oleh eBay seharga USD 1,5 miliar pada 2002, sekaligus mengisi kantong Karim dengan beberapa juta dollar AS, ketiganya mulai sering berbicara untuk mendirikan perusahaan sendiri. Akhirnya, pada awal 2005, ketiganya kompak meninggalkan PayPal.
Pada awal Februari 2005, situs buatan mereka diperkenalkan. Karim mengatakan ia sosok yang melontarkan ide untuk membuat sebuah situs berbagi video. Meski begitu, ia menjelaskan bahwa Chen dan Hurley berperan besar dalam mewujudkan ide mentah tersebut, sehingga lahir lah YouTube.
Setelah platform buatan ketiganya berdiri, Karim mengatakan ia bersama dua rekannya telah sepakat bahwa dirinya tidak akan menjadi karyawan, tapi lebih menjadi penasihat informal untuk YouTube. Ia juga tidak akan menerima gaji, insentif, maupun jabatan secara resmi.(faunewyorktime/gm/ef/int/foto:int)
Comments